Jumat, 13 April 2012

siklus kesehatan wanita

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.      Siklus Kesehatan Wanita, Konsepsi, Bayi dan Anak, Remaja dan Usia Lanjut.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal inidapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.
Siklus kesehatan wanita serta perubahan yang terjadi pada setiap tahapnya
Dalam kehidupannya, wanita mempunyai tahapan masa yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, pubertas, reproduksi, klimakterium, menopause dan senium.

1.     Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
ü  Pembentukan genitalia interna telah sempurna
ü  Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
ü  Genitalia eksterna telah terbentuk
ü  Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh  estrogen yang didapat saat dlm kandungan. Pengaruh ini seperti
ü  Epitel vagina relative tebal dan pH vagina 5
ü  1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)

Asuhan yang diberikan
a).  ASI Eksklusif
b).  Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang
c).  Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
d).  Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KtP)
e).  Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
1.       Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil. Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga pada permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.
2.       Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
a.    Tahapan pubertas/remaja
1.    Masa remaja awal (10-12 tahun)
·               Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
·               Merasa ingin bebas
·               Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
2.    Masa remaja tengah (13-15 tahun)
·               Ingin mencari identitas diri
·               Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
·                Timbul perasaan cinta yang mendalam
·               Kemampuan berpikir abstrak makin berkembangBerkhayal mengenai
·               hal-hal yang berkaitan dengan seksual
3.    Masa remaja akhir (16-19 tahun)
·               Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
·               Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
·               Memiliki citra terhadap dirinya
·               Dapat mewujudkan perasaan cinta
·               Memiliki kemampuan berpikir abstrak
4.    Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
·               Perubahan fisik
·               Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang ditandai dengan datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormone gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan pada pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.
1.    Tanda-tanda sekunder
v Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
v Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini disebabkan karena membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
v Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar dan puting susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu maka payudara semakin besar dan bulat.
v Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar. Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.
v Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.
v Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat. Akibat akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
v Suara
Suara berubah menjadi merdu.
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
b.  Asuhan apa yang diberikan
a)   Gizi seimbang
b)   Informasi tentang kesehatan reproduksi
c)   Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan
d)   Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e)   Perkawinan pada usia yang wajar
f)    Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.

3.      Reproduksi
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
4.      Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menopause. Fase klimakterium berlangsung bertahap yaitu :
a.    Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa menopause. Disini, fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
b.    Selama menopause
Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun sebelum sampai 1 tahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami keluhan memuncak.
c.    Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause. Pada saat  ini kadar estrogen sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan senium dan disertai dengan mulai memburuknya kondisi badan.
Perubahan yang terjadi
Ø  Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai meningkat
Ø  Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium mengecil, uterus  mengecil, epitel vagina menipis.
Ø  Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten terhadap rangsanngan gonadotropin
5.      Menopause
Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu masa dimana seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan tidak pernah mendapatkan haid lagi. Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari berkurangnya kadar estrogen dan progesteron. Perubahan yang terjadi pada masa ini yaitu :
1.      Perubahan psikis
Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung pada masing-masing individu. Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik. Perubahan yang terjadi :
a.         Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa memenuhi   kebutuhan seksual suami
b.         Rasa tertekan karena takut menjadi tua
c.          Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
2.      Perubahan fisik
Perubahan yang terjadi meliputi :
a.          Kulit menjadi kendor
b.         Kulit menjadi kering dan keriput
c.          Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
d.         Timbul pigmentasi pada kulit
e.          Payudara mulai lembek
f.          Vagina menjadi kering
g.         Epitel vagina menipis
h.         Dispareunia
i.           Perasaan panas dan berkeringat pada malam hari (hot fluse)
j.           Tidak dapat menahan air seni
k.         Hilangnya jaringan penunjang
l.           Penambahan berat badan
m.       Gangguan mata
n.         Nyeri tulang dan sendi
6.      Senium
Pada masa ini telah terjadi kesimbangan hormonal yang baru. Pada masa ini perubahan yang terjadi ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.1
(Ida Bagus Gde Manuaba,Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,Jakarta:1999)

Peran bidan dalam kesehatan produksi
Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kebidanan (Kesehatan Reproduksi) kepada perempuan remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa interval, klimakterium, dan menopause, bayi baru lahir, anak balita dan prasekolah. Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. Berdasarkan hal inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh Bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai.2
C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Perempuan
1.    Kemiskinan
Diperkirakan sekitar 40% penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan sejak terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan. Hal ini menghambat akses terhadap pelayanan kesehatan yang pada akhirnya dapat berakibat kesakitan, kecacatan dan kematian.
2.    Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat ditentukan oleh banyak hal, misalnya keadaan sosial ekonomi, budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat di mana mereka menetap. Dewasa ini masih banyak ditemukan diskriminasi terhadap perempuan, antara lain:
a.       Perempuan dinomor-duakan dalam segala aspek kehidupan, misalnya dalam pemberian makan sehari-hari, kesempatan memperoleh pendidikan, kerja dan kedudukan.
b.      Perempuan seringkali terpaksa menikah pada usia muda, karena tekanan ekonomi atau orang tua mendorong untuk cepat menikah agar terlepas dari beban ekonomi.
c.       Keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepantingan dirinya, misalnya dalam ber-KB, dalam memilih bidan sebagai penolong persalinan atau dalam mendapat pertolongan segera di RS ketika diperlukan, disamping kurangnya kesempatan mengendalikan penghasilan keluarga.
d.      Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyebabkan informasi yang diterima tentang kesehatan reproduksi sangat terbatas. Seperti diketahui, tingkat pendidikan yang meningkat dapat meningkatkan rasa percaya diri, wawasan dan kemauan untuk mengambil keputusan yang baik bagi diri dan keluarga, termasuk yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
3.      Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
a.       Jarak ke fasilitas kesehatan yang cukup jauh dan sulit dicapai
b.      Kurangnya informasi tentang kemampuan fasilitas kesehatan
c.       Keterbatasan biaya
d.      Tradisi yang menghambat pemanfaatan tenaga dan fasilitas kesehatan
4.      Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai, antara lain karena:
a.       Pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan kebutuhan klien
b.      Kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai
5.      Beban ganda, tanggung jawab tidak proporsional sehingga kesehatan anak perempuan dan perempuan semakin buruk
6.      Akses untuk pelayanan kespro rendah karena:
a.       Pengetahuan tentang seksualitas dan informasi mengenai hak reproduksi masih rendah.
b.      Menonjolnya perilaku seksual resiko tinggi
c.       Diskriminasi sosial
d.      Sikap negatif terhadap perempuan dan anak perempuan
e.       Rendahnya kemampuan dalam pengendalian kahidupan seksual pada reproduksi
7.      Kurangnya penanganan kespro dan seksual pada laki-laki dan perempuan usia lanjut
8.      Kebijakan dan program kesehatan masih belum mempertimbangkan perbedaan sosial, ekonomi dan perbedaan lainnya antara perempuan dan masih rendahnya kemandirian perempuan.4
Andi Baso Zohra,1999.Kesehatan Reproduksi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar


DAFTAR PUSTAKA
1.      (Ida Bagus Gde Manuaba,Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,Jakarta:1999)
3.      Kesehatan Reproduksi,penyakit menular seksual dan AIDS, pegangan untuk pendidik sebaya. Jogjakarta : Lentera PKBI DIY
4.      Andi Baso Zohra,1999.Kesehatan Reproduksi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar






Tidak ada komentar:

Posting Komentar